Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Dinkes Kutim Gencarkan Skrining TBC 2030

Dinkes Kutim Gencarkan Skrining TBC 2030

cek disini

Sanggata Utara- Dinkes Kutim Gencarkan Skrining TBC untuk Kejar Eliminasi Tuberkulosis 2030, Pemerintah Indonesia menargetkan eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030 mendatang. Sebagai bagian dari upaya nasional, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pun tak tinggal diam. Mereka menggencarkan skrining TBC secara masif guna mendeteksi dan mengobati kasus sedini mungkin.

Target pemerintah pusat jelas: menurunkan angka infeksi TBC menjadi 65 per 100.000 penduduk dan mengurangi angka kematian akibat TBC menjadi 6 per 100.000 penduduk pada 2030. Angka ini sangat penting mengingat secara nasional, TBC masih menjadi masalah serius dengan hampir 100.000 kematian per tahun dan sekitar 1 juta kasus infeksi baru setiap tahunnya.

Kutim Bergerak Cepat, Skrining Masif Dilakukan

Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal, menjelaskan bahwa upaya eliminasi TBC harus dilakukan secara agresif. “Ini menjadi pemikiran kami, dan dengan adanya target eliminasi 2030, pemerintah bergerak cepat,” ujarnya pada Minggu (22/6/2025).

Kasus TBC di Indonesia telah ada sejak lama, bahkan terus bertambah dari tahun ke tahun tanpa penyelesaian tuntas. Oleh karena itu, Dinkes Kutim mengambil langkah proaktif dengan melakukan skrining besar-besaran di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur.

Pada tahun 2025 ini, Dinkes Kutim menargetkan 3.000 orang untuk menjalani pemeriksaan rontgen sebagai bagian dari deteksi dini TBC. Skrining ini difokuskan di 14-15 kecamatan, dengan masing-masing kecamatan menyasar sekitar 150 orang.

Dinkes Kutim Gencarkan Skrining TBC 2030
Dinkes Kutim Gencarkan Skrining TBC 2030

Baca juga: KUPP Kelas II Sangatta Bersinergi dengan BPN Kutim untuk Percepatan Penerbitan Sertifikat Tanah

Siapa Sasaran Skrining TBC di Kutim?

Tidak semua penduduk menjadi prioritas skrining. Dinkes Kutim memfokuskan pemeriksaan pada kelompok berisiko tinggi, yaitu:

  1. Penderita diabetes (kencing manis) – Karena daya tahan tubuh yang rendah, penderita diabetes lebih rentan terinfeksi TBC.

  2. Perokok aktif – Kebiasaan merokok merusak paru-paru dan meningkatkan risiko TBC.

  3. Kontak erat dengan pasien TBC – Orang yang tinggal atau sering berinteraksi dengan penderita TBC memiliki risiko penularan tinggi.

Penanganan Cepat Obat Intensif untuk Pasien TBC Aktif & Laten

Jika hasil skrining menunjukkan seseorang positif TBC aktif, Dinkes Kutim akan segera memberikan pengobatan intensif selama 6 bulan berturut-turut. Pengobatan ini harus disiplin untuk mencegah resistensi obat.

Sementara bagi yang terdeteksi TBC laten (terinfeksi bakteri TBC tetapi belum menunjukkan gejala), diberikan obat pencegahan agar tidak berkembang menjadi TBC aktif. “Obat untuk TBC laten berbeda dengan TBC aktif, fungsinya untuk mencegah perkembangan penyakit,” jelas Bahrani.

Optimisme Menuju Eliminasi TBC 2030

Meski tantangannya besar, Bahrani optimistis target eliminasi TBC 2030 bisa tercapai. “Mudah-mudahan ini bisa tereliminasi di tahun 2030. Kalau Covid-19 saja bisa dikendalikan dengan vaksinasi massal, kenapa TBC tidak?” tegasnya.

Dia juga mengajak masyarakat Kutim untuk proaktif memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, demam, berat badan turun drastis, atau sering berkeringat di malam hari. “Deteksi dini dan pengobatan tepat adalah kunci mengalahkan TBC,” pungkasnya.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *