Sangatta Utara- Menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-45 tingkat Provinsi Kalimantan Timur pada 10–18 Juli 2025 , Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus mempersiapkan segala aspek, termasuk infrastruktur jalan. Salah satu fokus utama adalah perbaikan Jalan Poros Sangatta–Bontang , yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan.
Jalan nasional ini, khususnya di wilayah Kecamatan Teluk Pandan hingga Sangatta Selatan, mengalami kerusakan parah di beberapa titik. Lubang besar dan permukaan bergelombang tidak hanya mengancam keselamatan pengendara, tetapi juga menyebabkan kemacetan, terutama pada jam sibuk. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat jalan ini akan menjadi akses utama bagi ribuan peserta dan tamu MTQ.
Pemkab Kutim Dorong Perbaikan Segera oleh Pemerintah Pusat
Mengingat status Jalan Poros Sangatta–Bontang sebagai jalan nasional, kewenangan perbaikannya berada di bawah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN). Plt. Kepala Dinas PUPR Kutim, Joni Abdi Setia, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkali-kali mengirim surat permohonan perbaikan ke BPJN.
“Kami sudah beberapa kali bersurat ke BPJN karena itu jalan nasional. Informasinya, BPJN akan datang ke Kutim pada Senin dan Selasa depan untuk meninjau langsung kondisi lapangan,” jelas Joni, didampingi Kabid Bina Marga, Wahasuna Aqla.
Meski menunggu respons dari pusat, Pemkab Kutim tidak tinggal diam. Dinas PUPR Kutim telah melakukan penanganan darurat, seperti penghamparan agregat di ruas KM 1 hingga KM 6 untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memperlancar arus lalu lintas.

Baca Juga: Bupati Kutim Targetkan Bandara Tanjung Bara Sangatta Bisa Didarati Pesawat ATR
Kerusakan Jalan Diduga Akibat Kendaraan ODOL
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, Joko Suripto, menyoroti bahwa kerusakan jalan diduga kuat disebabkan oleh aktivitas kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL). Dari laporan Kepolisian Lantas, tercatat sembilan titik kerusakan signifikan di sepanjang jalan tersebut.
“Setidaknya perlu ada perbaikan minor yang berkualitas sebelum para kafilah Menjelang MTQ datang. Terutama di KM 5, KM 7, dan kawasan Metroshop menuju Sangatta,” tegas Joko.
Kondisi jalan yang buruk dapat mengganggu mobilitas peserta, tamu, dan logistik MTQ. Jika tidak segera diperbaiki, hal ini berpotensi menimbulkan:
-
Keterlambatan peserta dari kabupaten/kota lain.
-
Risiko kecelakaan bagi kendaraan yang melintas.
-
Citra buruk bagi Kutim sebagai tuan rumah.
Pemkab Kutim berharap BPJN segera merespons dan melakukan perbaikan menyeluruh sebelum MTQ dimulai. Selain mendukung kelancaran acara, perbaikan jalan ini juga penting untuk:
-
Meningkatkan kenyamanan masyarakat lokal.
-
Memperlancar distribusi logistik dan ekonomi.
-
Memperkuat citra Kutim sebagai daerah yang siap menyelenggarakan event besar.
MTQ ke-45 Kaltim bukan hanya ajang keagamaan, tetapi juga momentum memajukan infrastruktur daerah . Perbaikan Jalan Poros Sangatta–Bontang harus menjadi prioritas bersama antara pemerintah pusat dan daerah . Dengan dukungan semua pihak, Kutim siap menjadi tuan rumah yang profesional, aman, dan nyaman bagi seluruh peserta dan tamu undangan.