Sanggata Utara- Pembangunan Jembatan Kembar Ringroad II Sangatta. Jembatan ini menghubungkan Jalan A.W Syahranie dan Jalan Abdullah Kenyamukan, menggantikan jembatan bailey lama yang selama ini menjadi satu-satunya penghubung.
Sebelumnya, masyarakat harus bersabar antre karena jembatan lama hanya terdiri dari susunan kayu ulin yang sempit, sehingga kendaraan harus bergantian melintas. Kondisi ini sering menimbulkan kemacetan, terutama saat jam sibuk. Namun, dengan hadirnya jembatan baru ini, mobilitas warga diharapkan menjadi lebih lancar dan aman.
Spesifikasi dan Anggaran Pembangunan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menggelontorkan dana sebesar Rp7,5 miliar dari APBD untuk membangun jembatan ini. Proyek tersebut dikerjakan dalam waktu 160 hari kalender dengan spesifikasi teknis yang memadai.
Menurut Plt. Kepala Dinas PUPR Kutim, Joni Abdi Setia, jembatan ini memiliki:
-
Panjang 30 meter
-
Lebar 1,2 meter (trotoar) + 7,4 meter (jalur kendaraan) + 1,2 meter (trotoar)
-
Tipe A dengan struktur beton prategang
-
Kapasitas beban maksimal:
-
8 ton untuk sumbu tunggal
-
20 ton untuk sumbu ganda
-
30 ton untuk kendaraan roda 6 (sumbu tiga)
-
Jembatan ini dirancang untuk memperlancar arus lalu lintas sekaligus meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Baca Juga: Kutim Butuh Jembatan Timbang Atasi Kendaraan ODOL yang Jadi Penyebab Jalan Rusak
Meski dinamakan Jembatan Kembar, saat ini baru satu ruas yang selesai dibangun. Rencananya, ruas kedua akan dibangun pada 2026 dan masih dalam tahap perencanaan. Dengan demikian, pembangunan tahap pertama ini menjadi langkah awal untuk menyediakan akses yang lebih baik sebelum proyek dilanjutkan tahun depan.
Belum Bisa Dilintasi Kendaraan Umum Selama 2 Minggu
Meski telah diresmikan, Jembatan Ringroad II Sangatta belum boleh dilintasi kendaraan umum selama 14 hari ke depan. Hal ini karena pihak DPUPR masih melakukan pembersihan dan penyelesaian akhir pasca-pembangunan. Setelah masa tunggu ini selesai, jembatan akan dibuka secara penuh untuk masyarakat.
Keberadaan jembatan baru ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, antara lain:
-
Mengurangi kemacetan di titik penyebrangan sebelumnya.
-
Meningkatkan keamanan karena struktur jembatan lebih kokoh dibanding jembatan kayu lama.
-
Mempercepat distribusi logistik, mengingat kapasitas beban yang lebih besar memungkinkan truk-truk pengangkut barang melintas dengan lancar.
-
Mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan Ringroad II Sangatta.
Meski pembangunan tahap pertama telah selesai, Pemkab Kutai Timur masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan ruas kedua jembatan kembar ini pada 2026. Masyarakat berharap proyek ini dapat berjalan sesuai rencana tanpa kendala berarti.
Selain itu, pemeliharaan jembatan juga menjadi hal krusial agar infrastruktur ini tetap awet dan tidak cepat rusak. Dengan perawatan yang baik, jembatan ini dapat menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan Kutai Timur.
Pembangunan Jembatan Kembar Ringroad II Sangatta senilai Rp7,5 miliar merupakan bukti komitmen Pemkab Kutai Timur dalam meningkatkan infrastruktur daerah. Dengan kapasitas dan desain yang lebih modern, jembatan ini diharapkan menjadi solusi bagi masalah transportasi yang selama ini dihadapi warga.
Ke depan, penyelesaian ruas kedua dan perawatan berkala akan menentukan sejauh mana manfaat jembatan ini dapat dirasakan masyarakat. Jika berjalan optimal, proyek ini bisa menjadi contoh pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada kenyamanan dan keamanan publik.
