Sangatta Utara- Sangatta aqua, hasil inovasi Perumda Tirta Tuah Benua (TTB) Kutai Timur. Peluncuran produk ini tidak lepas dari visi Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, yang terinspirasi oleh keberhasilan Kabupaten Jembrana, Bali, dalam mengelola air minum langsung saji sejak tahun 2011.
Saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati, Ardiansyah mengunjungi Jembrana dan melihat bagaimana pemerintah setempat memanfaatkan air olahan PDAM melalui anjungan air minum langsung dari keran. Namun, ia menyadari bahwa sistem tersebut berpotensi menimbulkan pemborosan dan penurunan kualitas air jika tidak dikelola dengan baik.
“Kalau keran langsung diminum, risiko kehilangan air dan pemborosan tinggi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” ujar Ardiansyah dalam peluncuran Sangatta aqua, Jumat (4/7/2025).
Akhirnya, Kutai Timur memilih pendekatan berbeda: air diproses lebih lanjut melalui anjungan khusus sebelum dikemas. Langkah ini menjadi cikal bakal lahirnya Sangatta aqua, produk AMDK yang kini telah memenuhi standar SNI, sertifikasi halal, izin BPOM, dan merek dagang resmi.
Perjalanan Panjang Menuju Produksi AMDK Lokal
Selain belajar dari Jembrana, Ardiansyah juga melakukan studi banding ke PDAM Tirta Marta Yogyakarta pada Mei 2023. Di sana, ia melihat langsung proses produksi AMDK dalam bentuk botol dan galon. Kunjungan ini semakin meyakinkannya bahwa Kutai Timur memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk serupa.
“Kami yakin Kutai Timur bisa memproduksi AMDK berkualitas. Hasilnya, lahirlah Sangatta aqua sebagai produk turunan Perumdam TTB yang berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelasnya.
Baca Juga: Dishub Kutim Tertibkan Parkir Liar di Jalan Poros Sangatta-Bontang, Warga Diberi Tenggat 2 Hari
Saat ini, Sangatta aqua diproduksi dengan kapasitas yang cukup besar:
-
Botol 600 ml: 1.667 dos/bulan
-
Botol 330 ml: 1.917 dos/bulan
-
Gelas 220 ml: 1.292 dos/bulan
Total produksi mencapai 4.875 dos per bulan.
Meski belum dijual secara komersial, produk ini sudah tersedia di beberapa lokasi strategis, seperti:
-
Kantor Pemkab Kutai Timur
-
Kantor Disdukcapil Kutim
-
Masjid Agung Al-Faruq Sangatta
-
RSUD Kudungga Sangatta
Masa Depan Sangatta aqua: Dari Kota Hingga Desa
Ke depan, Ardiansyah berencana memperluas produksi Sangatta aquadengan melibatkan desa-desa di Kutai Timur. Ide ini muncul dari potensi sumber air jernih di berbagai wilayah pedesaan yang bisa dimanfaatkan untuk produksi AMDK skala kecil.
“Produksi AMDK bisa dikembangkan di desa-desa sebagai penggerak ekonomi lokal. Ini akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Sangatta aqua tidak hanya menjadi produk air minum biasa, tetapi juga simbol kemandirian daerah dalam pengelolaan sumber daya air.
Keberadaan Sangattaqua membuktikan bahwa inovasi dan kolaborasi antara pemerintah, BUMD, dan masyarakat dapat menciptakan produk unggulan yang bermanfaat bagi daerah. Dari inspirasi Jembrana hingga realisasi di Kutai Timur, perjalanan ini menjadi contoh nyata bagaimana belajar dari daerah lain dapat melahirkan solusi terbaik untuk kebutuhan lokal.
Kini, masyarakat Kutai Timur tidak hanya memiliki akses air minum berkualitas, tetapi juga kebanggaan akan produk daerahnya sendiri. Sangattaqua bukan sekadar air kemasan—ia adalah bukti bahwa Kutai Timur siap bersaing di industri AMDK dengan kualitas terbaik.
