Sanggata Utara- Tiga roket dilaporkan ditembakkan ke wilayah bandara, dengan dua di antaranya menghantam sektor militer dan menyebabkan dua personel keamanan terluka. Bandara Kirkuk di Irak utara menjadi sasaran serangan roket pada Senin (30/6/2025) malam. Sementara itu, roket ketiga jatuh di kawasan pemukiman warga, merusak sebuah rumah namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Detail Serangan: Sasaran Militer dan Warga Sipil
Menurut seorang pejabat keamanan Irak yang enggan disebutkan namanya, dua dari tiga roket yang ditembakkan adalah jenis Katyusha—senjata artileri rakitan yang sering digunakan oleh kelompok militan di kawasan Timur Tengah.
-
Dua roket mendarat di area militer Bandara Kirkuk, yang digunakan oleh Angkatan Darat Irak, polisi federal, dan Hashed al-Shaabi (kelompok paramiliter pro-Iran yang kini terintegrasi dengan pasukan resmi Irak).
-
Satu roket lainnya jatuh di lingkungan Uruba, sebuah kawasan permukiman di Kota Kirkuk, merusak sebuah rumah namun tidak menelan korban.
-
Satu roket gagal meledak, sehingga potensi kerusakan yang lebih besar dapat dihindari.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa serangan ini tidak mengganggu operasional penerbangan sipil, karena roket yang menghantam area bandara jatuh di dekat landasan pacu, bukan di terminal utama.
Belum Ada Klaim Bertanggung Jawab
Hingga berita ini diturunkan, tidak ada kelompok atau negara yang mengaku berada di balik serangan ini. Namun, serupa dengan insiden sebelumnya, kecurigaan awal mengarah pada kelompok militan yang didukung Iran atau sisa-sisa elemen Islamic State (ISIS) yang masih aktif di wilayah Irak utara.
Irak, dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi ajang perang proksi antara Amerika Serikat, Iran, dan kelompok-kelompok bersenjata lokal. Meskipun situasi keamanan sempat membaik pasca-kekalahan ISIS pada 2017, serangan sporadis masih sering terjadi—terutama di wilayah yang menjadi basis militer asing atau kelompok paramiliter.

Baca Juga: Menjelang MTQ ke-45 Kaltim, Pemkab Kutim Desak Perbaikan Jalan Poros Sangatta–Bontang
Konflik Terkini dan Respons Pemerintah Irak
Serangan ini terjadi hanya beberapa pekan setelah dua pangkalan militer Irak di Baghdad dan selatan diserang oleh drone tak dikenal. Pemerintah Irak telah membuka penyelidikan resmi untuk mengungkap pelaku di balik serangan roket di Kirkuk. Namun, seperti kasus-kasus sebelumnya, identitas kelompok yang bertanggung jawab mungkin akan tetap samar mengingat kompleksitas konflik di wilayah tersebut.
terhadap Stabilitas Keamanan Irak
Irak telah berusaha bangkit dari dekade kekacauan sejak invasi AS pada 2003, perang sipil sektarian, dan bangkitnya ISIS. Meski situasi keamanan relatif lebih stabil belakangan ini, serangan seperti ini mengingatkan bahwa ancaman milisi dan kekuatan asing masih nyata.
Bandara Kirkuk sendiri merupakan lokasi strategis karena digunakan oleh pasukan keamanan Irak dan koalisi internasional. Serangan terhadap fasilitas ini bisa menjadi pesan politik atau upaya mengganggu stabilitas di tengah upaya Irak untuk memulihkan kedaulatannya sepenuhnya.
Serangan roket di Bandara Kirkuk sekali lagi menunjukkan kerentanan Irak terhadap aksi-aksi destabilisasi. Meski korban jiwa dapat dihindari, insiden ini mempertegas bahwa perang proksi dan rivalitas geopolitik regional masih membayangi pemulihan Irak.